-

Slider-1-Title-Here

Mungkin teman2 pernah suatu kali menemukan file ZIP / RAR / PDF yg tdk bisa dibuka, lantaran dibutuhkan password utk membukanya. Mungkin di warnet, komputer kampus yg di-share, ato juga komputer temen yg mau di-oprek2..hehe. Pastinya pemilik file tsb menganggap filenya sangat penting & rahasia. Nah, buat yg kena penyakit “penasaran-abis-sampe-ga-bisa-tidur-semalaman” ya bolehlah kita selidiki sedikit apa isinya file itu. Asal dgn niat baik (lho?) dan tidak bermaksud lebih, hanya kita gunakan utk kepentingan pribadi saja.. Ok, singkatnya kita pake sebuah tools, lebih tepatnya 3 tools, karna buat menjebol ZIP, RAR & PDF butuh software yg berbeda.

Dampak Negatif Sinyal Wi-Fi terhadap tubuh

Bahaya Wi-Fi. Wi-fi (wireless fidelity) yang lebih dikenal sebagai jaringan lokal nirkabel semakin populer terutama di negara-negara maju dan berkembang.namun ternyata berpengaruh juga terhadap tubuh kita. Mau tahu? Di balik kemudahan yang ditawarkan wi-fi, ada beberapa keyakinan publik yang menganggap wi-fi berdampak negatif terhadap kesehatan. Mereka yang tidak setuju dengan kehadiran wi-fi beralasan radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa menyebabkan nyeri di kepala, gangguan tidur dan mual-mual, terutama bagi mereka yang electrosensitive. Tapi benarkah wi-fi berbahaya bagi kesehatan? .

Slider-3-Title-Here

Saat ini notebook terbaru yang memakai prosesor Intel sudah mulai memakai keluarga Intel Core i. Ada yang dinamakan Core i3, Core i5, dan Core i7. Ketiganya adalah pengganti resmi dari jajaran prosesor Intel Core2 (Core2 solo, Core2 Duo, Core2 Quad). Perbaikan apa saja yang ditawarkan dengan jajaran Core i ini? Kami akan coba jelaskan sesederhana mungkin mengenai jajaran baru prosesor notebook ini..

Kamis, 27 Januari 2011

Apa itu 4G?

Posted On 14.35 by Ruffy 0 komentar

Teknologi 4G

Teknologinya sampai saat ini  belum ada di Indonesia namun beberapa vendor handphone sudah mulai melaunching produk mereka yang support dengan 4G, sebut saja Samsung HTCdengan HTC EVO 4G-nya, iPhone 4G dan beberapa gadget seperti modem keluaran Qualcom  yang akan support dengan teknologi 4G. Apa sebenarnya andalan dari teknologi 4G ini ? Nah, sebelumnya kita review dulu sejarah perkembangan teknologi  nirkabel secara singkat.
Sejarah Perkembangan Teknologi Nirkabel
  • Generasi pertama: hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
  • Generasi kedua: dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan rendah - menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.
  • Generasi ketiga: digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).
sumber : wikipedia
Teknologi 3G sendiri belum begitu lama launching di Indonesia, hot-hotnya sekitar tahun 2006. Teknologi ini memungkinkan kita untuk saling bertatapan muka sambil berkomunikasi via HP, berikutnya teknologi 3G berkembang menjadi 3.5G dengan kemampuan HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) dan berkembang lagi ke 3.75G lewat teknologi HSUPA (High Speed Uplink Packet Access). Belum begitu lama wara-wiri muncul akan muncul lagi Teknologi nirkabel 4G (4 Generation Technology), apa saja keunggulannya ? Salah satu yang pasti kecepatan access jaringan nirkabel yang bisa mencapai 54 Mbps, bandingkan dengan HSDPA yang hanya mampu maksimal 14.4 Mbps.
Salah satu teknologi yang akan mendukung 4G ini adalah Wimax , denganWimax jaringan 4G akan semakin luas jangkauannya karena 1 node (titik)Wimax bisa menjangkau radius hingga 50 Km sehingga anda bisa online dengan laptop dengan fasilitas WiFi dimana saja dan yang lebih hebatnya lagi teknologi Wimax ini memungkinkan perangkat (HP dan Laptop) dibawa dalam keadaan bergerak dengan kecepatan 150 - 200 Km/Jam sambil melakukan transfer data pada kecepatan 54 Mbps. Hebat bukan ?! Yang lebih utama lagi teknologi ini akan jauh sangat murah dibanding teknologi nirkabel saat ini. 


Awas, Worm Tunggangi Twitter

Posted On 14.20 by Ruffy 0 komentar

Lagi-lagi Twitter jadi kendaraan worm jahat. Kejahatan maya kali ini mengeksploitasi layanan penyingkat URL dan link dari layanan Google, goo.gl.
Peringatan ancaman keamanan yang datang dari Kaspersky Lab ini menyebutkan bahwa para hackermemanfaatkan URL singkat untuk mendorong pengguna Twitter masuk ke halaman web antivirus palsu. Nicolas Brulez, peneliti malware Kaspersky Lab, menemukan bahwa di situs web itu pengguna akan menerima peringatan bahwa komputernya menjalankan aplikasi yang mencurigakan.
Bisa diduga kelanjutannya adalah pengguna diajak mengunduh aplikasi antivirus palsu bernama Security Shield. Seperti biasa, alih-alih mengunduh anti virus penghapus kejahatan, pengguna justru tanpa sadar “menanam” program jahat di komputernya. Brulez menemukan ada ribuan pesan Twitter yang terus menebar worm ini di antara jutaan pengguna Twitter
Salah satu cara mengatasinya adalah dengan memanfaatkan fitur inbuilt heuristic analyzeryang ada di produk-produk keamanan Kaspersky Lab. Meski begitu, Kaspersky mengingatkan para pengguna Twitter untuk tidak sebarangan mengklik link yang disisipkan dalam pesan Twitter.
URL singkat termasuk salah satu pintu kejahatan maya yang perlu diwaspadai. Pasalnya teks pada URL singkat ini tidak jelas. Ditambah lagi kepandaian hacker mengaturnya sedemkian rupa agar pengguna tertarik mengklik link tersebut.


Rabu, 26 Januari 2011

Preview : Motherboard ASUS P67 series

Posted On 15.52 by Ruffy 0 komentar

Bersamaan dengan diluncurkannya Intel Sandy Bridge, Intel juga memperkenalkan Socket prosesor baru serta Chipset baru yang dirancang khusus untuk menemaninya.
Intel seri 67 merupakan platform utama prosesor dengan proses fabrikasi 32nm ini. Asus sebagai salah satu produsen Motherboard ternama tentunya telah mempersiapkan rangkaian produk mereka untuk Intel Sandy Bridge tersebut. 
Dengan jajaran seri baru ini, Asus juga memperkenalkan beberapa fitur dan teknologi menarik. Berikut ini di antaranya.

Dual Intelligent Processors 2
Pada jajaran seri P67nya, Asus menanamkan dua mikro prosesor pintar dengan fungsi masing-masing yang unik. Mereka adalah TPU dan EPU, mikro prosesor yang juga pernah ditemukan pada Motherboard Asus generasi sebelumnya. Asus mengombinasikan keduanya yang kemudian dinamakan Dual Intelligent Processors 2. 
TPU atau TurboV Processing Unit merupakan mikro prosesor yang dikhususkan untuk mengontrol fitur overclocking pada Motherboard. MemOK! Auto Tuning, OC Tuner, Precision Tweaker 2 serta TurboV EVO interface adalah deretan fitur overclocking yang ditangani oleh TPU yang memberikan pengguna kendali penuh atas kemampuan overclocking dari Motherboard seri P67 Asus.
Kemudian ada EPU, mikro prosesor untuk menangani segala sesuatu yang berhubungan dengan efisiensi serta manajemen daya pada Motherboard. EPU mengoptimalkan efisiensi konsumsi daya dengan mengatur tegangan dan kecepatan CPU secara dinamis atau manual sesuai dengan beban kerja CPU.
Tak hanya itu, EPU juga mampu untuk mengontrol GPU/iGPU/Fan/HDD/DRAM serta chipset. 

DIGI+VRM
Satu lagi fitur yang menarik terutama buat overclocker adalah DIGI+VRM. 
Asus telah mengganti PWM konvensional dengan solusi PWM digital. Dibandingkan dengan VRM berbasis Analog, Digi+VRM mampu mengatur daya pada PWM Motherboard secara pintar berkat mikro kontrolernya.
Keuntungannya adalah mengurangi rugi daya dan meningkatkan stabilitas sistem. Jika diaktifkan, CPU Spread Spectrum beraksi untuk menstabilkan frekuensi yang mana cukup unik pada Digi+VRM karena Spread Spectrum ini juga di aplikasikan untuk jalur PCIe serta lainnya yang dilalui sirkuit VRM. 

BT GO!
Hal lain yang menarik dari jajaran seri P67 Asus adalah telah terintegrasinya modul Bluetooth.  
Dengan semakin maraknya handset berbasis Android dan iOS, Asus menyediakan beberapa fitur bluetooth unik yang dapat digunakan bersama handset-handset tersebut.
BT GO! fungsi  File Sharing, Remote Control, serta Life Entertainment. Remote Control memungkinkan penggunanya mengendalikan Windows Media Player dan juga melakukan Overclock melalui fitur BT Turbo Remote Utility.
Pengguna juga dapat menyinkronisasikan isi dari handset untuk kemudian di backup ke PC. Tak hanya itu, BT GO! juga dapat digunakan untuk mengakses Internet melalui koneksi yang ada pada handset. 


Senin, 24 Januari 2011

Intel Core i7 980X Extreme Edition

Posted On 16.07 by Ruffy 0 komentar

Sejak peluncuran prosesor Core i7 pertama pada November 2008 silam, bisa dikatakan bahwa Intel masih menduduki jajaran atas untuk kelas prosesor desktop.
Para pemilik prosesor dengan kode nama Bloomfield tersebut dapat berbangga karena hingga hari ini prosesor yang duduk di Socket 1366 itu masih masuk jajaran prosesor cepat. Peluncuran Lynnfield tahun 2009 kemarin juga ternyata masih belum mampu menyingkirkan dominasi Bloomfield untuk prosesor desktop kelas atas.
Selang beberapa tahun, Intel kembali melakukan gebrakan baru dengan arsitektur baru yang dikenal sebagai Westmere. Ini diawali dengan memperkenalkan prosesor berinti enam atau disebut juga hexa-core.
Memang, sebelumnya Intel sempat meluncurkan beberapa prosesor baru untuk socket 1366. Hanya saja sebatas peningkatan minor seperti clock speed dan masih berbasiskan Nehalem (kode nama prosesor - Bloomfield)
Intel Core i7 980X EE merupakan prosesor pertama Intel berbasis enam inti yang didukung Hyper-Threading. Karena itu, prosesor ini mampu menangani 12 thread secara simultan. Dukungan memori tiga kanal serta feature Turbo Boost masih setia menemani CPU ini. Core i7 980X ini dibangun di atas proses produksi 32 nm, sama seperti jajaran prosesor Clarkdale yang diluncurkan beberapa waktu lalu.
Walaupun sama-sama dibangun berbasis proses produksi 32 nm, Gulftown berbeda dari Clarkdale (yang juga sama-sama menggunakan proses produksi 32 nm). Ini karena seluruh die-nya murni dipakai untuk core prosesor. Secara teori, dengan mengecilnya proses produksi ini, transistor yang terdapat di dalamnya dapat diperbanyak pada ukuran die yang sama.
 
Prosesor Kecepatan Cores/Threads L3 Cache Max Turbo TDP Harga
(per seribu unit)
i7 980X 3,33 Ghz 6/12 12 MB 3,60 Ghz 130 W $999
i7 975 3,33 Ghz 4/8 8 MB 3,60 Ghz 130 W $999
i7 960 3,20 Ghz 4/8 8 MB 3,46 Ghz 130 W $562
i7 930 2,80 Ghz 4/8 8 MB 3,06 Ghz 130 W $284
Tabel seluruh jajaran prosesor socket 1366

Melihat tabel di atas, spesifikasi yang dimiliki oleh Core i7 980X mirip dengan spesifikasi pemilik tahta tertinggi sebelumnya yakni Core i7 975. Selain perbedaan ukuran L3 cache, secara arsitektur Gulftown memang mirip seperti Bloomfield. Setiap core-nya memiliki 32 KB L1 instruction cache, 32KB L1 data cache, dan dedicated L2 cache sebesar 256 KB.
Penambahan jumlah cache L3 sebanyak 4 MB (total 12 MB) cukup memberikan peningkatan performa. Karena L3 cache mampu dialokasikan secara dinamis, pada beberapa aplikasi yang hanya memanfaatkan satu atau dua core saja, peningkatan performanya akan sangat terasa. Namun pada praktik, agak sulit membuktikan hal ini. Ini mengingat nantinya akan lebih banyak aplikasi yang diuntungkan oleh banyaknya jumlah inti prosesor.
Walaupun dikatakan mirip secara arsitektur, tentu saja ada sesuatu yang baru yang dimiliki Core i7 980X. L3 Cache Power Gating salah satunya. Ini adalah feature penghematan energi sehingga memungkinkan Gulftown memiliki konsumsi daya sangat rendah saat idle. Generasi Core i7 awal tidak memiliki feature ini. Berikutnya adalah akselerasi instruksi AES-NI yang banyak digunakan dalam proses enkripsi/dekripsi. Akselerasi instruksi ini pertama di perkenalkan pada jajaran prosesor Lynnfield.
Hal menarik lain yang kami tangkap adalah para pemilik motherboard berbasis Intel X58 tidak perlu membeli motherboard baru agar dapat menggunakan Core i7 980X. Beberapa produsen motherboard sudah menyediakan BIOS update untuk mendukung prosesor ini.
Demikian dengan segala kelebihannya, satu-satunya kelemahan prosesor penyandang gelar Extreme Edition ini terletak pada harganya yang juga tergolong ekstrim untuk kelas desktop. Menurut kabar di Internet, Intel sepertinya belum memiliki rencana untuk meluncurkan turunan Gulftown.
***
Intel Core i7 980X adalah sebuah revolusi. Jumlah inti yang banyak serta kecepatan tinggi, diprediksi akan mampu melahap habis semua tugas komputasi yang diberikan. Selain itu, aneka aplikasi ringan akan diuntungkan dengan Turbo Boost serta L3 Cache yang besar.
Sementara untuk aplikasi modern dan berat, di sinilah 6 inti tersebut berperan. Timbul pertanyaan, perlukah kita menggunakan prosesor ini? Jawabannya adalah tergantung kebutuhan Anda. Jika hanya untuk menjalankan aktivitas bermain game, prosesor Core i5 pun mungkin sudah mencukupi. Namun, jika olah digital seperti video menjadi kegiatan serhari-hari Anda, Core i7 980X akan memberikan yang terbaik.
(Karuna/InfoKomputer)


Intel Core i7 980X dengan Turbo Boost aktif.

Hasil Pengujian
Spesifikasinya yang cukup "buas" membuat Core i7 980X mencatat angka tertinggi di setiap pengujian yang kami lakukan. Semakin mampu aplikasi tersebut memanfaatkan multi-threading, semakin baik pula hasil yang didapatkan dari Core i7 980X. Ini terlihat dari perbedaan yang cukup jauh bila dibandingkan dengan Core i7 920. Namun pada uji encoding audio (karena aplikasi tersebut tidak mampu memanfaatkan lebih dari 2 core) perbedaannya hanya terletak pada clock prosesor.
Hasil Uji Kinerja
Prosesor Core i7 980X Core i7 920
Clock 3,3 GHz 2,67 GHz
Sysmark 2007 ver1.05 197 168
PCMark Vantage 6206 4965
3DMarkVantage P11011 P10195
Cinebench R10 CB-CPU 22487 13214
Sisoft Sandra ALU (GIPS) 133,17 71,65
Audio Encoding* 74 detik 92 detik
Video Encoding* 3 menit 54 detik 5 menit 29 detik
STALKER : Clear Sky(fps) 72,88 68,35
*Lebih rendah lebih baik
Spesifikasi Intel Core i7 980X
Seri i7 980X
Soket 1366
Clock speed (MHz) 3300
Nama core Gulftown
Jumlah core 6
Jumlah thread 12
BCLK 133
Multiplier 25
L1 size 64 KB x6
L2 size 256 KB x6
L3 size 12 Megabyte
Harga kisaran
(per seribu unit)
US$ 999

Platform Uji :
Asus P6T Deluxe
Kingston DDR3-1066 1GB (SPD) x 3
Asus Radeon HD 4870 512MB
Seagate 7200.11 320GB SATA
Samsung DVD 16x
SilverStone OP700
LG L226WTQ
BIOS 24 Februari 2010
Windows Vista Ultimate SP2
Intel Inf 9.1.1.1020
DirectX Agustus 2009
AMD Catalyst 9.9
ADI HD CODEC Driver 6.10.1.6530

Plus
: Kinerja tinggi akibat jumlah core yang banyak.
Minus : Mahal.
Skor Penilaian
Kinerja 4
Fasilitas 4
Penggunaan -
Harga -
Skor Total -


Intel Perkenalkan 29 Prosesor Baru

Posted On 16.06 by Ruffy 0 komentar

Intel
Seiring dengan hadirnya Sandy Bridge, Intel memperkenalkan prosesor-prosesor baru yang menggunakan platform baru tersebut.
Sandy Bridge adalah prosesor Intel Core generasi terbaru setelah sukses dengan Nehalem di sepanjang 2010. Prosesor berbasis Sandy Bridge ini akan menggunakan penamaan yang sama dengan generasi sebelumnya, yaitu Core i7, Core i5, dan Core i3. Prosesor-prosesor ini akan menggunakan mikroarsitektur 32nm dan menggunakan soket yang berbeda dari seri Intel Core sebelumnya, yaitu soket LGA 1155.

Setidaknya ada 29 seri prosesor yang direncanakan akan diluncurkan oleh Intel sepanjang tahun 2011 ini. 29 prosesor tersebut terdiri dari berbagai macam kelas, mulai dari Core i3 hingga Core i7 Extreme Edition, dan terdiri dari prosesor desktop dan mobile (termasuk varian LV dan ULV).

Detail dari 29 seri prosesor terbaru Intel tersebut sebagai berikut:

Intel Core i7 Extreme Edition:
  • i7-2920XM (mobile)
Intel Core i7:
  • i7-2820QM (mobile)
  • i7-2720QM (mobile)
  • i7-2630QM (mobile)
  • i7-2635QM (mobile)
  • i7-2620M (mobile)
  • i7-2649M (mobile)
  • i7-2629M LV (mobile)
  • i7-2657M (mobile)
  • i7-2617M (mobile)
  • i7-2600K (desktop)
  • i7-2600S (desktop)
  • i7-2600 (desktop)
Intel Core i5:
  • i5-2540M (mobile)
  • i5-2520M (mobile)
  • i5-2410M (mobile)
  • i5-2537M (mobile)
  • i5-2500K (desktop)
  • i5-2500S (desktop)
  • i5-2500T (desktop)
  • i5-2500 (desktop)
  • i5-2400 (desktop)
  • i5-2400S (desktop)
  • i5-2390T (desktop)
  • i5-2300 (desktop)
Intel Core i3:
  • i3-2310M (mobile)
  • i3-2120 (desktop)
  • i3-2100 (desktop)
  • i3-2100T (desktop)
Selain 29 seri prosesor di atas, Intel juga akan meluncurkan beberapa seri chipset desktop dan mobile baru untuk mendukung prosesor-prosesor Sandy Bridge. Salah satunya adalah seri chipset P67 yang pertama kali diperkenalkan.

Prosesor-prosesor ini akan diluncurkan secara bertahap, dimulai dari acara CES 2011 yang akan dilaksanakan beberapa hari lagi.


Preview Intel Sandy Bridge

Posted On 16.01 by Ruffy 0 komentar

Sandy Bridge adalah jembatan teknologi prosesor ke masa depan. Pantas saja jika kami sebut begitu. Pasalnya, Sandy Bridge adalah perubahan terbesar yang dilakukan Intel sejak era Pentium 4.
Pada mikroarsitektur sebelumnya, Intel lebih banyak mengoptimasi kinerja tiap komponen, tanpa mengubah cara kerja komponen tersebut. Jika prosesor dianalogikan sebagai sebuah rumah, Intel cuma melakukan renovasi terhadap rumah tersebut.
Namun di Sandy Bridge, Intel betul-betul membangun sebuah rumah baru. Seluruh komponen diperbarui, mulai dari branch predictor, out-of-order execution, sampai kerja memory subsystem.
Namun yang terpenting adalah Sandy Bridge adalah wujud sebenarnya dari fusion processor, alias prosesor yang menyatukan seluruh komponen prosesor ke dalam sekeping silikon.
Sebenarnya Intel sudah melakukan kebijakan integrasi ini sejak 2 tahun lalu. Pada generasi prosesor Bloomfield, mereka memasukkan memory controller. Pada Lynnfield, giliran PCI-E controller yang masuk. Puncaknya di era Clarkdale, ketika Intel chip grafis onboard.
Ada satu catatan penting dari seluruh proses tersebut: seluruh komponen sebenarnya masih terpisah dalam keping-keping silikon yang berbeda. Nah, hal itulah yang Intel rombak di Sandy Bridge. Seluruh komponen di dalam prosesor Sandy Bridge berada dalam sekeping silikon yang dibuat dengan fabrikasi 32nm.
Komponen di dalam prosesor ini sendiri kurang lebih sama seperti Nehalem. Yang pertama tentu saja inti prosesor. Pada Sandy Bridge generasi pertama ini jumlah inti masih 2 dan 4, namun akan disusul generasi berikutnya yang memiliki 6 dan 8 inti.
Masing-masing inti memiliki L2 cache sebesar 256KB. Kerja L2 cache dibantu dibantu cache level 3 (L3 cache) yang jumlahnya sama dengan inti dengan ukuran bervariasi antara 3-8MB, tergantung segmentasi. Sedangkan PCI Express, DMI, dan memory controller dan display interface berkumpul menjadi satu menjadi komponen yang disebut System Agent.

 
Anda mungkin bertanya, mengapa Intel susah payah mengumpulkan seluruh komponen ke dalam prosesor? Jawabannya karena ada banyak keuntungan dengan sistem saling terintegrasi seperti ini.
Yang utama tentu saja peningkatan performa, karena tiap komponen dengan mudah terhubung satu sama lain. Apalagi, Intel Intel menggunakan interkoneksi baru yang disebut Ring Bus di Sandy Bridge ini. Interkoneksi ini menghubungkan seluruh komponen, mulai dari chip prosesor, chip grafis, sampai cache. Ring Bus ini diklaim memiliki kecepatan sampai 384GB/s dengan latency  yang minim.
Keuntungan lain adalah penurunan konsumsi daya serta ukuran inti, apalagi dengann fabrikasi 32nm yang digunakan Sandy Bridge. Sebagai perbandingan, prosesor Sandy Bridge empat inti memiliki 995 juta transistor, namun ukuran die-nya hanya 216mm2. Bandingkan dengan pendahulunya, Lynnfield, yang “cuma” memiliki 296 juta transistor, namun memiliki ukuran die 296mm2.
Namun pengintegrasian tersebut juga menyisakan efek negatif. Pada era Nehalem, clock generator (yang mengatur frekuensi kerja seluruh komponen) berada di motherboard, yang memungkinkan kita melakukan overclock dengan menaikkan base clock (BCLK). Namun di Sandy Bridge, clock generator dipindahkan ke dalam prosesor. Hal ini membuat overclock melalui BCLK menjadi sangat sulit. Kenaikan hanya berkisar di angka 5-6MHz saja.
Apakah berarti overclock menjadi mati? Tidak sih, cuma lebih terbatas. Satu-satunya cara adalah menaikkan multiplier prosesor. Namun sebagian besar prosesor Sandy Bridge multiplier-nya dikunci. Yang dibuka hanya prosesor Sandy Bridge dengan akhiran “K”, yaitu Core i5 2500K (4 inti, 3,3GHz, tanpa HyperThreading) dan Core i7 2600K (4 inti, 3,4GHz, dengan HyperThreading).

Ketika Intel Belum Kapok
Jika rajin menyimak perkembangan prosesor Intel, Anda mungkin menyadari perbedaan penamaan dari prosesor generasi Sandy Bridge ini.
Ya, prosesor baru ini memiliki sistem penamaan 4 angka, sementara versi sebelumnya 3 angka. Angka pertama dimulai dari angka 2, karena Intel menganggap Sandy Bridge sebagai prosesor Nehalem generasi kedua. Selain itu, ada pula akhiran K, T, dan S.
Akhiran K menunjukkan fasilitas multiplier yang bebas (tidak dikunci). Sedangkan prosesor akhiran T dan S memiliki TDP yang lebih kecil, yaitu 65 Watt (seri T) dan 45 Watt (seri S). Sekedar mengingatkan, prosesor Sandy Bridge “normal” memiliki TDP 95 Watt. TDP yang kecil menunjukkan seri T dan S ditujukan untuk sistem terintegrasi seperti Home Theater PC.
Total ada 29 prosesor berbasis Sandy Bridge yang Intel rilis, yang terbagi untuk segmen desktop (14 buah) dan notebook (15 buah). Dengan harga antara US$100-300, segmen yang ditempati prosesor baru ini adalah menengah ke bawah.
Segmen teratas masih diduduki prosesor dengan soket LGA1366 (contohnya Core i7-975), dan mungkin baru digantikan tahun depan. Penamaan Sandy Bridge sendiri tetap mengikuti sistem Core i3/i5/ i7.
Sebagai pegangan mudah, Sandy Bridge tipe Core i3 memiliki 2 inti, sementara untuk Core i5 dan i7 memiliki 4 inti. Namun perlu diingat kalau Core i5 seri Lynnfield juga ada yang 2 inti, sehingga pastikan Anda memilih prosesor Core i5 dengan 4 digit jika ingin menjajal Sandy Bridge.
Namun sejujurnya kami tidak bisa memberi panduan mudah menyangkut feature di dalam prosesor, seperti VT-x (Virtualization Technology), TXT (Trusted Execution Technology), maupun AES-IN (instruksi untuk membantu proses enkripsi/dekripsi file).
Intel sepertinya belum “kapok” untuk memperumit sistem penamaan prosesor mereka. Ambil contoh feature VT-x yang ada di Core i5-2400 namun tidak ada di Core i5-2300. Bayangkan: namanya mirip, namun feature di dalamnya berbeda. Jadi jika Anda butuh salah satu feature tersebut, coba Anda cek di ark.intel.com untuk memastikan keberadaannya.
Berikut adalah prosesor desktop versi “polos” dan K yang tersedia untuk segmen retail. 

Turbo Boost 2.0Sejak era prosesor Nehalem, Intel telah memperkenalkan feature Turbo Boost.
Sekadar mengingatkan, Turbo Boost adalah kemampuan prosesor untuk meningkatkan kecepatan di atas standar jika mendeteksi TDP dan panas prosesor secara keseluruhan masih di bawah ambang normal. Hal itu biasanya terjadi ketika prosesor menjalankan aplikasi yang single-threading  (seperti game), saat hanya satu atau dua inti yang bekerja. Karena inti lain istirahat—yang berarti jatah dayanya tidak terpakai—prosesor secara otomatis akan meningkatkan kecepatan inti yang sedang bekerja.
Pada prosesor Sandy Bridge, Intel menerapkan Turbo Boost dengan pendekatan yang lebih agresif. Intel menyadari peningkatan panas di prosesor tidak terjadi seketika, melainkan bertahap sampai mencapai batas maksimal.
Nah, jeda waktu itu dimanfaatkan Turbo Boost 2.0 ini untuk memacu prosesor sekencang-kencangnya; bahkan di atas batas TDP aman. Barulah ketika panas prosesor mendekati batas maksimal, TDP diturunkan ke batas aman. Jeda tersebut berlangsung singkat, hanya sekitar 25 detik, namun efektif untuk menangani proses dengan beban kerja tinggi seperti proses loading Photoshop.
Menariknya, jatah daya dan panas ini juga bisa dibagi untuk chip grafis. Maksudnya, jika inti prosesor sedang beristirahat sementara chip grafis bekerja keras, maka chip grafis dapat mengambil jatah prosesor untuk meng-overclock  dirinya. Lagi-lagi, inilah keuntungan memiliki sistem terintegrasi seperti Sandy Bridge.

Grafis Lebih Gahar
Chip grafis onboard Intel selama ini sering dianggap sebelah mata.
Jika dibanding chip grafis AMD atau Nvidia, performanya terbilang jauh tercecer di belakang. Namun di Sandy Bridge ini, Intel seperti ingin menunjukkan kalau mereka juga bisa membuat chip grafis. Setidaknya, Sandy Bridge berambisi menjadi yang tercepat di kelas chip grafis onboard, bahkan memiliki performa yang setara dengan kartu grafis mandiri kelas low-end.
Secara arsitektur, sebenarnya tidak ada perubahan berarti karena chip grafis tersebut masih terdiri dari 12 execution processor. Namun Intel berhasil merombak chip tersebut agar bisa bekerja dua kali lebih cepat. Selain itu, karena sudah dibuat dengan fabrikasi 32nm, kecepatan chip juga bisa mencapai 1,35GHz. Yang perlu juga dicatat adalah dukungan terhadap Shader Model 4.1 dan DirectX 10.1.
Chip tersebut juga dilengkapi komponen khusus untuk melakukan decoding dan encoding format video populer seperti MPEG2, VC1, dan AVC. Sebenarnya Intel HD (chip grafis yang dipakai Clarkdale) juga bisa melakukan proses decoding dan encoding tersebut. Namun untuk melakukannya, Intel HD harus meminjam shader dari prosesor. Dengan kata lain, ia masih “ngerepotin” prosesor.
Nah, di Sandy Bridge, telah tersedia unit tersendiri untuk proses decoding itu. Enaknya lagi, karena unit shader prosesor menganggur, ia bisa digunakan untuk menangani pekerjaan video lain seperti pemberian efek.
Anda akan menemukan dua tipe chip grafis di Sandy Bridge, yaitu Intel HD Graphic 2000 dan 3000. Versi 2000—yang memiliki spesifikasi di bawah seri 3000—digunakan oleh semua prosesor Sandy Bridge kecuali seri K.
Sebenarnya pembagian ini agak membingungkan karena berarti Intel HD 3000 hanya digunakan oleh pengguna Intel Core Sandy Bridge versi K. Padahal seperti kami sebut di atas, pembeli seri K tersebut sepertinya overclocker yang mengejar fasilitas multiplier yang tidak dikunci. Mengingat overclocker adalah mereka biasanya rela membeli kartu grafis mandiri, maka seluruh kelebihan Intel HD 3000 jadi tidak termanfaatkan.
Sebaliknya, pembeli “biasa” yang kemungkinan besar menggunakan chip grafis onboard justru harus rela hanya menggunakan Intel HD Graphic 2000 yang lebih lambat. Sayang ya?

Platform Baru
Sayangnya, semua kelebihan tersebut hadir dalam soket yang berbeda. Sandy Bridge akan menggunakan soket LGA1155, berbeda dengan soket LGA1156 yang digunakan prosesor Lynnfield.
Meski beda cuma 1 pin, keduanya tidak kompatibel sehingga kita membutuhkan motherboard baru. Ada dua chipset yang disediakan Intel untuk LGA1155 ini, yaitu Intel P67 dan H67. Spesifikasi keduanya nyaris sama. Bedanya, H67 mendukung sistem grafis onboard, sementara P67 untuk sistem dengan kartu grafis mandiri.

Kesimpulan Awal
Melalui Sandy Bridge, Intel benar-benar mewujudkan konsep fusion processor yang sebenarnya lebih dulu didengung-dengungkan saingan abadi mereka, AMD.
Dengan konsep serba terintegrasi tersebut, Sandy Bridge menjanjikan kecepatan maupun konsumsi daya yang lebih baik. Perombakan di sisi chip grafis juga patut mendapat catatan tersendiri, karena membuat kita bisa mengandalkan sistem onboard untuk aplikasi 3D maupun video kualitas tinggi.
Kami akan menampilkan hasil pengujian Intel Core i5 2500K dan 2600K pada InfoKomputer edisi Februari 2011, termasuk seberapa besar kemampuan overclock dari Sandy Bridge.